Dekat Ramallah, Sekolah Komunitas Ein Samia al-Badawi akan “segera” diruntuhkan, kata pengadilan Israel.
Keputusan baru-baru ini oleh otoritas Israel untuk menghancurkan sebuah sekolah di kota Ramallah, Tepi Barat, sama dengan “perang terhadap identitas Palestina,” kata Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh pada hari Kamis.
“Kami menolak keputusan pendudukan (Israel) untuk menghancurkan sekolah Ein Samia, yang merupakan suatu bentuk perang terhadap identitas Palestina,” kata Shtayyeh pada upacara untuk siswa sekolah menengah di Ramallah.
“Keputusan itu merupakan kepanikan dalam upaya untuk memusnahkan pendidikan keluarga sekaligus pelanggaran yang terang-terangan terhadap hak siswa Palestina dalam pendidikan,” tambahnya.
Pada hari Rabu, Pengadilan Distrik Israel di Yerusalem mengeluarkan keputusan untuk segera menghancurkan sekolah Ein Samia di Timur Laut Ramallah, menurut Pusat Hak Sosial dan Ekonomi Yerusalem.
Pusat hak asasi manusia tersebut mengatakan bahwa sekolah itu melayani siswa komunitas Ein Samia al-Badawi dengan total sekitar 300 orang, terletak di Area C, yang digunakan untuk mengklasifikasikan bagian Tepi Barat yang berada di bawah kendali Israel.
Pada 28 Juli, Menteri Pendidikan Israel, Shasha-Biton, memutuskan untuk mencabut izin enam sekolah di Yerusalem Timur dengan lebih dari 2.000 siswa dengan tuduhan “adanya hasutan untuk melawan Israel di dalam buku pelajaran”, menurut pernyataan kementerian pada saat itu.
SUMBER: AA