Pemerintah resmi Yaman yang diakui secara internasional mengumumkan pada hari Rabu (10/11/21) terbunuhnya seorang pemimpin suku senior yang setia kepadanya, selama pertempuran dengan kelompok Houthi di provinsi Ma’rib yang terletak ditengah negara itu.
Dalam sebuah pernyataannya, Presiden Yaman Abd Rabbo Mansour Hadi mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Syeikh Awad bin Saleh bin Ma’ily, salah seorang Syeikh di provinsi Ma’rib yang ‘syahid’ (demikian menurut ungkapan presiden) setelah perjalanan hidup yang penuh dengan kontribusi dan perjuangan untuk membela tanah air.
Presiden Hadi juga memuji Syeikh Awad Ma’ily atas apa yang dia gambarkan sebagai sumbangsih dan peran patriotik dan heroiknya dalam melawan milisi Houthi yang mengkudeta pemerintahan resmi Yaman.
Sejak Februari lalu, milisi Houtsi telah mengintensifkan serangan mereka terhadap provinsi Ma’rib dalam operasi untuk mengendalikan secara penuh provinsi itu dikarenakan letaknya sebagai salah satu benteng terpenting dari pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, dimana markas besar Kementerian Pertahanan Yaman terdapat disana disamping kekayaan provinsi tersebut dengan sumber daya minyak dan gas.
Sekjen IUMS ajak dunia Islam dan internasional untuk berdiri bersama rakyat Yaman
Sebelumnya, pada hari Selasa lalu (09/11/21) Sekretaris Jenderal Persatuan Ulama Islam Internasional atau International Union of Muslim Scholars (IUMS) Prof. Dr. Ali al-Qaradaghi menyerukan kepada negara-negara Islam dan dunia internasional secara keseluruhan untuk berdiri bersama rakyat Yaman, terutama di provinsi Ma’rib yang saat ini sedang menghadapi perang mematikan.
Sekjen IUMS itu mengajak dunia internasional untuk mendukung rakyat Yaman secara material dan moral dalam menjaga kesatuannya, serta memulihkan keamanan dan keselamatan mereka.
Ia juga mengimbau kepada organisasi-organisasi kemanusiaan untuk melaksanakan tugas mereka untuk membantu para pengungsi dan korban perang Yaman serta membantu meringankan beban hidup mereka.
Dalam beberapa pekan terakhir, milisi Houtsi berhasil menguasai sejumlah daerah di provinsi Ma’rib dimana sekitar dua juta warga sipil Yaman terlantar dan terancam mengalami bencana kelaparan dan kematian yang disebabkan oleh perang berkepanjangan di negara itu.
Sumber: Arabi21, IUMSonline.