Harga minyak dunia bergejolak pada hari Selasa, berayun di antara wilayah positif dan negatif karena kekhawatiran atas meningkatnya kasus varian virus corona Delta yang membebani harga, tetapi ekspektasi penurunan persediaan minyak AS memberikan beberapa dukungan.
Harga minyak Brent, patokan internasional untuk harga minyak dunia, turun $ 1,04, atau 1,4 persen, pada $ 71,85 per barel pada 12.36 GMT atau jam 12.36 dini hari kemarin.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun $ 1,21, atau 1,7 persen, menjadi $ 70,05 per barel. Kedua kontrak telah naik lebih dari 60 sen di awal sesi.
“Pasar minyak terus bergantian antara kekhawatiran tentang pasokan yang ketat di satu sisi dan tentang berhentinya permintaan di sisi lain,” kata pengamat di Commerzbank.
Meskipun fluktuasi baru-baru ini, harga minyak tetap relatif tinggi, mengangkat pendapatan perusahaan minyak besar.
British Petroleum, Conocophillips, Diamondback Energy Inc, dan Continental Resources Inc semuanya melaporkan pendapatan kuartal kedua yang meningkat minggu ini. Sedangkan Pendapatan Brent telah meningkat lebih dari 40 persen sejak awal tahun.
Kekhawatiran atas penyebaran varian Delta di Amerika Serikat, dan China,yang merupakan konsumen minyak utama, telah memberi tekanan pada harga minyak dunia.
Di Cina, penyebaran varian dari pantai ke kota-kota pedalaman telah mendorong pihak berwenang untuk memberlakukan tindakan tegas untuk mengendalikan wabah.
“Kekhawatiran terkait Delta kemungkinan akan membuat pasar minyak bergejolak selama beberapa minggu mendatang, tetapi pada saat yang sama kami juga melihat aktivitas terbang di seluruh Eropa dan AS terus bergerak lebih tinggi, mendukung permintaan minyak,” kata sebuah sumber.
Ekspektasi kembalinya minyak mentah Iran ke pasar juga berdampak negatif. Presiden baru Iran, Ebrahim Raisi, mengatakan pada hari Selasa bahwa pemerintahnya akan mengambil langkah-langkah untuk mencabut sanksi “tirani” yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat pada sektor energi dan perbankannya.
Iran dan enam kekuatan dunia telah melakukan pembicaraan sejak April untuk menghidupkan kembali pakta nuklir. Tetapi para pejabat Iran dan Barat mengatakan masih ada kesenjangan yang signifikan.
Putaran keenam pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington ditunda pada 20 Juni, dua hari setelah Raisi terpilih sebagai presiden. Pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi belum mengumumkan kapan pembicaraan akan dilanjutkan.
Sementara itu, jajak pendapat awal Reuters menunjukkan persediaan minyak mentah dan produk AS kemungkinan menurun pekan lalu, dengan stok minyak sulingan dan bensin diprediksi turun untuk minggu ketiga berturut-turut.
Sumber: Reuters, London