Presiden Mesir, Abdel Fattah As-Sisi telah menugaskan Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Hassan Shoukriy untuk bertolak ke Ankara pada hari Sabtu (03/06/23) guna menghadiri upacara pelantikan Presiden Republik Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Mesir.
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Mesir menyampaikan bahwa keikutsertaan Shoukriy dalam upacara pelantikan Presiden Turkiye terjadi dalam “kerangka perkembangan terbaru hubungan antara Mesir dan Turkiye yang membaik dalam beberapa waktu terakhir. Kedua negara telah berupaya untuk mengembalikan hubungan bilateral ke kondisi normal secara sempurna demi merealisasikan keinginan dan kepentingan bersama rakyat Turki dan Mesir.”
Sebagaimana diketahui, Presiden Recep Tayyip Erdogan kembali terpilih menjadi presiden Turkiye untuk periode terbaru setelah berhasil menang dalam pemilihan presiden putaran kedua melawan rivalnya Kemal Kılıçdaroğlu.
Pada hari Senin lalu, Kantor Kepresidenan Mesir mengatakan bahwa As-Sisi dan Erdogan telah memutuskan untuk segera membuka kembali hubungan diplomatik antara kedua negara sekaligus segera mengirimkan duta besar masing-masing.
Juru bicara resmi Kepresidenan Mesir dalam pernyataannya menyampaikan bahwa As-Sisi dan Erdogan dalam pembicaraan melalui sambungan telepon menekankan adanya hubungan yang dalam dan mengikat antara dua negara dan dua bangsa Mesir dan Turkiye. Mereka juga sepakat untuk menguatkan kembali ikatan persaudaraan dan kerja sama antara kedua belah pihak.
Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa Presiden Abdel Fattah As-Sisi telah mengucapkan selamat kepada Presiden Erdogan atas kemenangannya dalam pemilihan presiden untuk masa jabatan di periode terbaru.
Pada 13 April lalu, Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukriy juga telah mengunjungi ibukota Ankara sebagai sambutan atas undangan dari Menteri Luar Negeri Turkiye, Mevlut Çavuşoğlu.
Kunjungan tersebut merupakan kelanjutan dari pembicaraan yang dilakukan oleh Menlu Turkiye dalam kunjungannya ke Kairo pada bulan Maret lalu. Inti dari pembicaraan tersebut berkisar tentang bagaimana cara memperkuat kembali hubungan bilateral antara kedua negara.
Hubungan antara Mesir dan Turkiye memburuk pasca kudeta terhadap Presiden Mesir yang terpilih secara demokratis, Dr. Mohammed Mursi pada tahun 2013.
Sumber: Alarabiya.