Dalam sebulan terakhir, fenomena Citayam Fashion Week (CFW) makin ramai dibicarakan. Hampir setiap linimasa media sosial menampilkan fenomena ini.
CFW sendiri merupakan kegiatan fesyen jalanan di kawasan bisnis SCBD Jakarta Pusat yang didominasi oleh para remaja dari kawasan sub urban seperti Citayem, Bojong Gede, Bogor, Depok, Priok, Bekasi, hingga Tangerang Banten. Namun, beberapa hari ini di CFW mulai nampak remaja pria yang merias diri, berpenampilan, dan bergesture seperti perempuan.
Prihatin, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad, dan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti kompak bersuara. Menurut Dadang, fenomena ini sebenarnya patut diapresiasi, namun pemerintah perlu aktif untuk memantau para khalayak yang tampil di sana agar tidak menampilkan hal-hal negatif seperti perilaku LGBT dan pergaulan bebas.
“Di setiap event tentu ada sisi baik dan buruknya, termasuk di even fashion weeks di Sudirman. Di satu sisi adalah wahana kreasi anak muda untuk berekspresi di wahana umum yang sekarang makin sulit didapat oleh anak-anak muda kebanyakan. Makanya, di sinilah peranan pemerintah dan aparat terkait untuk meminimalkan sisi buruknya kegiatan tersebut,” kata Dadang, Senin (25/7).
Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti secara terpisah mengatakan bahwa pemerintah perlu memantau fenomena ini agar tidak mengganggu ketertiban lalu lintas, atau bahkan mendobrak nilai kesantunan.
“Sesuai Undang-Undang Dasar, masyarakat memiliki hak dan kebebasan berekspresi. Akan tetapi hak dan kebebasan itu hendaknya dilakukan dengan tetap menghormati nilai-nilai agama dan budaya bangsa yang mulia,” sambungnya, Senin (25/7).
Senada dengan Dadang dan Abdul Mu’ti, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyatakan, pihaknya bakal menindak remaja pria yang menggunakan pakaian perempuan di Citayam Fashion Week.
“Kita akan lakukan penjangkauan terhadap remaja pria yang menggunakan pakaian wanita di kawasan Dukuh Atas,” ujarnya.
Selain itu, Ahmad Riza Patria juga mengusulkan tujuh opsi lokasi alternatif untuk pelaksanaan Citayam Fashion Week (CFW) sebagai pengganti lokasi di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, agar tidak mengganggu lalu lintas dan fasilitas publik.
“Fashion show bukan tidak boleh, tapi cari waktu yang tidak mengganggu belajar mengajar, kemudian masalah tempatnya, kami juga sama-sama berunding,” kata Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Senin (25/7). (afn)