Sebagian orang menganggap bahwa wanita muslimah hanya boleh memakai pakaian hitam atau berwarna gelap saja. Benarkah demikian?
Jika kita gali fakta sejarah berdasarkan atsar para salafu shalih, anggapan seperti itu nampaknya kurang tepat. Yang benar, Islam sama sekali tidak melarang wanita muslimah memakai pakaian berwarna selain hitam dan berwarna gelap, seperti: merah, hijau, kuning, dan bermotif.
Riwayat pertama: Warna merah
ุญูุฏููุซูููุง ุฃูุจูู ุจูููุฑู ููุงูู: ุญูุฏููุซูููุง ุนูุจููุงุฏู ุจููู ุงููุนููููุงู ูุ ุนููู ุณูุนููุฏูุ ุนููู ุฃูุจูู ู ูุนูุดูุฑูุ ุนููู ุฅูุจูุฑูุงูููู ูุ ุฃูููููู ููุงูู ููุฏูุฎููู ู ูุนู ุนูููููู ูุฉูุ ููุงููุฃูุณูููุฏู ุนูููู ุฃูุฒูููุงุฌู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู: ยซููููุฑูุงููููู ููู ุงููููุญููู ุงููุญูู ูุฑูยปุ ููุงูู: ููููุงูู ุฅูุจูุฑูุงูููู ู ููุง ููุฑูู ุจูุงููู ูุนูุตูููุฑู ุจูุฃูุณูุง
Berkata kepada kami Abu Bakar, katanya: berkata kepada kami โAbbad bin Al โAwwam, dari Saโid, dari Abu Maโsyar, dari Ibrahim (An Nakhaโi, pen), bahwa dia bersama โAlqamah dan Al Aswad menemui istri-istri Nabi ๏ทบ: mereka berdua melihat istri-istri nabi memakai mantel berwarna merah. Ibrahim An Nakhaโi berpendapat tidak apa-apa pula memakai celupan โushfur (warnanya merah, pen). (Imam Ibnu Abi Syaibah, Al Mushannaf No. 24739)
Mujahid berkata:
ุฃููููููู ู ููุงูููุง ููุง ููุฑููููู ุจูุฃูุณูุง ุจูุงููุญูู ูุฑูุฉู ููููููุณูุงุกู
Mereka (para sahabat nabi) tidak mempermasalahkan wanita memakai warna merah. (Ibid, No. 24740)
Ibnu Abi Malikah berkata:
ุฑูุฃูููุชู ุนูููู ุฃูู ูู ุณูููู ูุฉู ุฏูุฑูุนูุงุ ููู ูููุญูููุฉู ู ูุตูุจููุบูุชููููู ุจูุงููุนูุตูููุฑู
Aku melihat Ummu Salamah (Istri nabi) memakai baju pelindung dan mantel yang keduanya dicelup dengan โushfur (warnanya merah). (Ibid No. 24741)
Al Qasim (cucu Abu Bakar Ash Shiddiq) berkata:
ุฃูููู ุนูุงุฆูุดูุฉูุ ููุงููุชู ุชูููุจูุณู ุงูุซููููุงุจู ุงููู ูุนูุตูููุฑูุฉูุ ูููููู ู ูุญูุฑูู ูุฉู
Bahwasanya, Aisyah dahulu memakai pakaian hasil celupan โushfur dan saat itu dia sedang ihram. (Ibid, No. 24742. Juga oleh Imam Al Bukhari dalam Shahihnya secara muโallaq, 2/137. Al Hafizh mengatakan: sanadnya shahih. Fathul Bari, 3/405. Juga Al Qasthalani dalam Irsyad As Sari, 3/111)
Berkata Al Hafizh Ibnu hajar:
ููุฅูููู ุบูุงููุจ ู ูุง ููุตูุจูุบ ุจูุงููุนูุตูููุฑู ูููููู ุฃูุญูู ูุฑ
Sesungguhnya apa saja yang dicelupkan ke dalam โushfur maka dominasi warnanya adalah menjadi merah. (Fathul Bari, 10/305. Darul Maโrifah, Beirut). Seperti ini juga dikatakan oleh Imam Asy Syaukani. (Nailul Authar, 2/110)
Riwayat kedua: Warna hijau
Dari โIkrimah:
ุฃูููู ุฑูููุงุนูุฉู ุทูููููู ุงู ูุฑูุฃูุชูููุ ููุชูุฒููููุฌูููุง ุนูุจูุฏู ุงูุฑููุญูู ููู ุจููู ุงูุฒููุจููุฑู ุงูููุฑูุธููููุ ููุงููุชู ุนูุงุฆูุดูุฉู: ููุนูููููููุง ุฎูู ูุงุฑู ุฃูุฎูุถูุฑูุ ููุดูููุชู ุฅูููููููุง ููุฃูุฑูุชูููุง ุฎูุถูุฑูุฉู ุจูุฌูููุฏูููุงุ ููููู ููุง ุฌูุงุกู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ูุ ููุงููููุณูุงุกู ููููุตูุฑู ุจูุนูุถูููููู ุจูุนูุถูุงุ ููุงููุชู ุนูุงุฆูุดูุฉู: ู ูุง ุฑูุฃูููุชู ู ูุซููู ู ูุง ููููููู ุงูู ูุคูู ูููุงุชูุ ููุฌูููุฏูููุง ุฃูุดูุฏูู ุฎูุถูุฑูุฉู ู ููู ุซูููุจูููุง.
Sesungguhnya Rifaโah menceraikan istrinya, lalu mantan istrinya itu dinikahi oleh Abdurrahman bin Az Zubair Al Qurazhi. โAisyah berkata: โDia memakai kerudung berwarna hijau,โ dia mengadu kepada โAisyah dan terlihat warna hijau pada kulitnya. Ketika datang Rasulullah ๏ทบ saat itu kaum wanita sedang saling membantu di antara mereka. โAisyah berkata: โAku tidak pernah melihat seperti apa yang dialami para kaum muโminah, sungguh kulitnya lebih hijau (karena luntur, pen) dibanding pakaian yang dipakainya.โ (HR. Bukhari No. 5825)
Kisah shahih ini menunjukkan kebolehan memakai warna hijau, dan ini pun juga diketahui oleh Nabi ๏ทบ.
Riwayat ketiga: kombinasi hitam dan merah
Sakinah berkata:
ุฏูุฎูููุชู ู ูุนู ุฃูุจูู ุนูููู ุนูุงุฆูุดูุฉู ููุฑูุฃูููุชู ุนูููููููุง ุฏูุฑูุนูุง ุฃูุญูู ูุฑูุ ููุฎูู ูุงุฑูุง ุฃูุณูููุฏู
Aku dan ayahku menjumpai โAisyah, aku melihat โAisyah memakai baju pelindung berwarna merah, dan kerudungnya berwarna hitam. (Ibnu Abi Syaibah, Al Mushannaf , No. 24748)
Riwayat keempat: motif warna warni
ุนููู ุฃูู ูู ุฎูุงููุฏู ุจูููุชู ุฎูุงููุฏู: ุฃูุชููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุจูุซูููุงุจู ูููููุง ุฎูู ููุตูุฉู ุณูููุฏูุงุกู ุตูุบููุฑูุฉูุ ููููุงูู: ยซู ููู ุชูุฑููููู ุฃููู ููููุณููู ููุฐูููยป ููุณูููุชู ุงูููููู ูุ ููุงูู: ยซุงุฆูุชููููู ุจูุฃูู ูู ุฎูุงููุฏูยป ููุฃูุชููู ุจูููุง ุชูุญูู ูููุ ููุฃูุฎูุฐู ุงูุฎูู ููุตูุฉู ุจูููุฏููู ููุฃูููุจูุณูููุงุ ููููุงูู: ยซุฃูุจูููู ููุฃูุฎููููููยป ููููุงูู ูููููุง ุนูููู ู ุฃูุฎูุถูุฑู ุฃููู ุฃูุตูููุฑู
Dari Ummu Khalid binti Khalid: didatangkan ke Nabi ๏ทบ pakaian yang terdapat motif berwarna hitam kecil-kecil. Nabi bersabda: โMenurut kalian siapa yang pantas memakai pakaian ini?โ Mereka terdiam. Beliau bersabda: โPanggilkan kepadaku Ummu Khalid.โ Lalu didatangkan Ummu Khalid dan dia dibopong. Lalu Nabi ๏ทบ mengambil pakaian itu dengan tangannya sendiri dan memakaikan ke Ummu Khalid, lalu bersabda: โPakailah ini sampai rusak.โ Dan, pakaian tesebut juga terdapat corak berwarna hijau dan kuning. (HR. Bukhari No. 5823)
Memperhatikan atsar-atsar di atas, dapatlah dipahami jika Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata: โSesungguhnya pembuat syariat tidaklah membatasi warna tertentu bagi pakaian laki-laki dan pakaian wanita. Kadar perhiasan yang serasi pada pakaian tunduk pada tradisi kaum muslimin pada setiap negara. Dapat dimaklumi dan disaksikan pada sekarang ini, dan di semua masa, bahwa hiasan atau warna yang berlaku di antara wanita mukmin pada umumnya dapat diterima oleh ulama mereka di suatu tempat, mungkin terasa aneh bagi kaum muslimin di tempat lain, dan mungkin mereka malah mengingkarinya. Sebagaimana warna dan model berbeda dari satu masa ke masa lain di satu daerah. Benarlah kata Imam Ath Thabari yang mengatakan, โ… Sesungguhnya menjaga model zaman termasuk muruโah (harga diri) selama tidak mengandung dosa dan menyelisihi model serupa dalam rangka mencari ketenaran.โโ (Fathul Bari, 12/424)
Wallahu Aโlam…
Sumber: Kebebasan Wanita, Syaikh Abdul Halim Abu Syuqqah, Jilid 4, Hal. 352. GIP, Jakarta