Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI yang juga Anggota Komisi VII, Mulyanto, menagih janji Menteri BUMN Erick Thohir yang akan menurunkan harga BBM bersubsidi bila harga minyak dunia di bawah USD 75 per barel.
Mulyanto mengingatkan bahwa saat ini harga minyak dunia sudah berada diangka USD 70 per barel. Selisih USD 5 per barel dari angka yang ditargetkan Erick.
Karena itu, kata Mulyanto, sudah sepantasnya Menteri BUMN itu memenuhi janjinya menurunkan harga BBM bersubsidi agar aktivitas ekonomi masyarakat makin menggeliat.
“Yang saya tahu Pak Erick orang yang komit dengan janjinya. Saya yakin soal penurunan harga BBM bersubsidi ini bakal ditepati. Sebagai orang yang selalu berhasil jadi tim sukses, baik pilpres atau mantenan, jadi tidak mungkin ingkar janji. Toilet SPBU gratis maupun angkat kasus korupsi PT Krakatau Steel juga ditepati,” kata Mulyanto.
Mulyanto menyebut sekarang saat yang tepat bagi Pemerintah menurunkan harga BBM. Sebab harga minyak dunia sudah berada jauh di bawah asumsi APBN yaitu sebesar USD 100 per barel. Karena itu tidak ada alasan bagi Pemerintah menunda-nunda penurunan harga BBM bersubsidi ini.
Mulyanto mendesak Pemerintah segera menyesuaikan harga BBM bersubsidi agar tidak terus menjadi beban bagi masyarakat. Penurunan harga BBM bersubsidi itu merupakan hak masyarakat tidak mampu.
“Pemerintah harus komit dengan pernyataannya yang akan menurunkan harga BBM bersubsidi bila harga minyak dunia turun. Jangan sampai masyarakat menganggap Pemerintah tidak adil karena bersedia memberi subsidi Rp 80 juta kepada orang kaya untuk beli satu unit mobil listrik. Tapi mensubsidi 2.000 per liter kepada masyarakat miskin malah tidak bersedia,” tegasnya.