Gaza, 19 Maret 2025 – Serangan udara yang dilancarkan oleh militer Israel terus menghantam Gaza untuk hari kedua berturut-turut. Puluhan warga dilaporkan tewas dan luka-luka akibat serangan yang menargetkan berbagai wilayah di Jalur Gaza sejak Rabu dini hari.
Dalam pernyataan terbarunya, militer Israel mengumumkan bahwa mereka telah memulai operasi darat terbatas di bagian tengah Gaza. Menurut pernyataan resmi yang dirilis, tujuan dari operasi ini adalah memperluas apa yang disebut sebagai ‘zona pertahanan’ dan menciptakan garis pemisah antara bagian utara dan selatan Gaza. Pasukan Israel juga mengklaim telah menguasai area tengah Jalur Netzarim.
Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza. Dalam sebuah pernyataan, PBB menegaskan pentingnya perlindungan terhadap pekerja kemanusiaan dan mendesak agar bantuan segera disalurkan ke wilayah yang terdampak. PBB juga memperingatkan bahwa setiap keterlambatan dalam pengiriman bantuan dapat memperburuk kondisi kelaparan dan penderitaan yang dialami oleh penduduk sipil Gaza.
Selain itu, PBB menyerukan penghormatan terhadap perjanjian gencatan senjata, akses tanpa hambatan bagi bantuan kemanusiaan, serta pembebasan segera dan tanpa syarat terhadap semua pihak yang ditahan dalam konflik ini.
Situasi di Gaza terus memburuk seiring dengan meningkatnya serangan dan semakin terbatasnya akses terhadap kebutuhan dasar. Hingga saat ini, masyarakat internasional terus menyerukan penghentian kekerasan dan upaya diplomasi untuk menghentikan eskalasi konflik di wilayah tersebut.