Situasi Sulit saat Keberadaan Dajjal
حَدَّثَنَا عَفَّانُ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ جَهْدًا شَدِيدًا يَكُونُ بَيْنَ يَدَيْ الدَّجَّالِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَأَيْنَ الْعَرَبُ يَوْمَئِذٍ قَالَ يَا عَائِشَةُ الْعَرَبُ يَوْمَئِذٍ قَلِيلٌ فَقُلْتُ مَا يُجْزِئُ الْمُؤْمِنِينَ يَوْمَئِذٍ مِنْ الطَّعَامِ قَالَ مَا يُجْزِئُ الْمَلَائِكَةَ التَّسْبِيحُ وَالتَّكْبِيرُ وَالتَّحْمِيدُ وَالتَّهْلِيلُ قُلْتُ فَأَيُّ الْمَالِ يَوْمَئِذٍ خَيْرٌ قَالَ غُلَامٌ شَدِيدٌ يَسْقِي أَهْلَهُ مِنْ الْمَاءِ وَأَمَّا الطَّعَامُ فَلَا طَعَامَ
Telah menceritakan kepada kami [Affan], dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [‘Ali bin Yazid] dari [Al-Hasan] dari [Aisyah], bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam menceritakan kondisi yang sangat sulit ketika saat-saat berada di hadapan Dajjal. Saya (Aisyah) bertanya; “Wahai Rasulullah! Lantas dimana orang Arab ketika itu?” Beliau bersabda: “Wahai Aisyah! Orang Arab ketika itu sedikit.” Saya berkata; “Makanan apa yang bermanfaat bagi orang beriman ketika itu?” Beliau bersabda: “Yang mendatangkan manfaat bagi para malaikat saat itu hanyalah tasbih, takbir, tahmid, dan tahlil.” Saya berkata; “Harta apakah pada hari itu yang paling baik?” beliau bersabda: “Seorang pelayan yang kuat, lalu ia memberi minum keluarganya dengan air. Sedangkan makanan, tidak ada makanan ketika itu.” (Hadits No. 23796)
حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ قَالَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ زَيْدٍ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ جَهْدًا يَكُونُ بَيْنَ يَدَيْ الدَّجَّالِ فَقَالُوا أَيُّ الْمَالِ خَيْرٌ يَوْمَئِذٍ قَالَ غُلَامٌ شَدِيدٌ يَسْقِي أَهْلَهُ الْمَاءَ وَأَمَّا الطَّعَامُ فَلَيْسَ قَالُوا فَمَا طَعَامُ الْمُؤْمِنِينَ يَوْمَئِذٍ قَالَ التَّسْبِيحُ وَالتَّقْدِيسُ وَالتَّحْمِيدُ وَالتَّهْلِيلُ قَالَتْ عَائِشَةُ فَأَيْنَ الْعَرَبُ يَوْمَئِذٍ قَالَ الْعَرَبُ يَوْمَئِذٍ قَلِيلٌ
Telah menceritakan kepada kami [Abdush Shomad] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Zaid] dari [Al-Hasan] dari [Aisyah] bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bercerita tentang beratnya ujian di depan Dajjal. Maka para sahabat bertanya, “Harta mana yang terbaik pada waktu itu?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Seorang anak lelaki yang semangat lagi teguh memberi air keluarganya. Adapun makanan tidak ada.” Mereka (para sahabat) Berkata; “Lalu apa makanan orang-orang mukmin pada waktu itu?”, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. bersabda: “Tasbih, taqdis, tahmid, dan tahlil.” Aisyah berkata, “Lalu dimana orang-orang Arab pada waktu itu?”, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang-orang Arab pada waktu itu sedikit.” (Hadits No. 23330)
Dajjal Memiliki Gunung Roti dan Sungai-sungai
حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ قَالَ مَا سَأَلَ أَحَدٌ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الدَّجَّالِ أَكْثَرَ مِمَّا سَأَلْتُهُ عَنْهُ فَقَالَ لِي أَيْ بُنَيَّ وَمَا يُنْصِبُكَ مِنْهُ إِنَّهُ لَنْ يَضُرَّكَ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُمْ يَزْعُمُونَ أَنَّ مَعَهُ جِبَالَ الْخُبْزِ وَأَنْهَارَ الْمَاءِ فَقَالَ هُوَ أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ ذَاكَ
Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Isma’il bin Abu Khalid] dari [Qais bin Abu Hazim] dari [Al Mughirah bin Syu’bah] ia berkata, “Tidak ada seorang pun yang paling banyak bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang Dajjal selain aku. Beliau bersabda kepadaku: “Wahai anakku, apa yang meresahkan kami tentang Dajjal itu? Sesungguhnya ia tidak akan mencelakaimu.” Al Mughirah berkata, “Aku lalu berkata, “Wahai Rasulullah, orang-orang mengklaim bahwa Dajjal memiliki gunung roti dan sungai-sungai air.” Maka beliau bersabda: “Allah lebih mampu untuk melakukan yang lebih dari itu (memberi kemampuan lebih kepada Dajjal).” (Hadits No. 17463)
Surga dan Neraka Dajjal
حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ شَقِيقٍ عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الدَّجَّالُ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُسْرَى جُفَالُ الشَّعْرِ مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ فَنَارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَارٌ
Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu’awiyah] telah bercerita kepada kami [Al A’masy] dari [Syaqiq] dari [Hudzaifah bin Al Yaman] berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Dajjal itu buta sebelah matanya, rambutnya ikal, surga dan neraka bersamanya, nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka.” (Hadits No. 22166)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ رِبْعِيِّ بْنِ حِرَاشٍ عَنْ حُذَيْفَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِي الدَّجَّالِ إِنَّ مَعَهُ مَاءً وَنَارًا فَنَارُهُ مَاءٌ بَارِدٌ وَمَاؤُهُ نَارٌ فَلَا تَهْلِكُوا قَالَ أَبُو مَسْعُودٍ وَأَنَا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja’far] telah bercerita kepada kami [Syu’bah] dari [‘Abdul Malik bin ‘Umair] dari [Rib’i bin Hirasy] dari [Hudzaifah bin Al Yaman] dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda tentang Dajjal: “Bersamanya air dan api, apinya adalah air dan airnya adalah api, maka janganlah kalian binasa.” Berkata [Abu Mas’ud]: Aku mendengarnya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam. (Hadits No. 22293)
Menjauhlah dari Dajjal
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ حَسَّانَ حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ هِلَالٍ عَنْ أَبِي الدَّهْمَاءِ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ مِنْهُ فَإِنَّ الرَّجُلَ يَأْتِيهِ وَهُوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَلَا يَزَالُ بِهِ لِمَا مَعَهُ مِنْ الشُّبَهِ حَتَّى يَتَّبِعَهُ
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa’id], telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Hassan], telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] dari [Abu Dahma`] dari [‘Imran bin Hushain] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Barangsiapa mendengar Dajjal, maka menjauhlah darinya karena seseorang yang menemuinya akan mengira bahwa dia orang beriman, dan dia terus seperti itu hingga orang tersebut mengikutinya (Dajjal).” (Hadits No. 19029)
حَدَّثَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ أَخْبَرَتْنِي أُمُّ شَرِيكٍ أَنَّهَا سَمِعَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَيَفِرَّنَّ النَّاسُ مِنْ الدَّجَّالِ فِي الْجِبَالِ قَالَتْ أُمُّ شَرِيكٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَأَيْنَ الْعَرَبُ يَوْمَئِذٍ قَالَ كُلُّهُمْ قَلِيلٌ
Telah menceritakan kepada kami [Rauh] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dia berkata, telah menceritakan kepadaku [Abu Zubair] bahwa dia telah mendengar [Jabir bin Abdullah] berkata, telah menceritakan kepadaku [Ummu Syarik], bahwa dia telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Hendaklah manusia berlari dari Dajjal menuju gunung-gunung.” Ummu Syarik bertanya, “Wahai Rasulullah, di manakah orang-orang Arab pada hari itu?” Beliau menjawab: “Jumlah mereka sangat sedikit.” (Hadits No. 26337).
Dajjal Mengaku Sebagai Tuhan
حَدَّثَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ وَعَبْدُ الْوَهَّابِ أَخْبَرَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ إِنَّ الدَّجَّالَ خَارِجٌ وَهُوَ أَعْوَرُ عَيْنِ الشِّمَالِ عَلَيْهَا ظَفَرَةٌ غَلِيظَةٌ وَإِنَّهُ يُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَيُحْيِي الْمَوْتَى وَيَقُولُ لِلنَّاسِ أَنَا رَبُّكُمْ فَمَنْ قَالَ أَنْتَ رَبِّي فَقَدْ فُتِنَ وَمَنْ قَالَ رَبِّيَ اللَّهُ حَتَّى يَمُوتَ فَقَدْ عُصِمَ مِنْ فِتْنَتِهِ وَلَا فِتْنَةَ بَعْدَهُ عَلَيْهِ وَلَا عَذَابَ فَيَلْبَثُ فِي الْأَرْضِ مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ يَجِيءُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ عَلَيْهِمَا السَّلَام مِنْ قِبَلِ الْمَغْرِبِ مُصَدِّقًا بِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى مِلَّتِهِ فَيَقْتُلُ الدَّجَّالَ ثُمَّ إِنَّمَا هُوَ قِيَامُ السَّاعَةِ
Telah menceritakan kepada kami [Rauh], telah menceritakan kepada kami [Sa’id] dan [Abdul Wahhab], telah mengabarkan pada kami [Sa’id] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Samurah bin Jundub] dia berkata; Nabiyullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Dajjal akan keluar, mata kirinya buta dan di atasnya terdapat selaput tebal (yang menutupi mata). Ia dapat menyembuhkan orang buta, orang berkulit belang, menghidupkan orang mati, dan berkata kepada manusia, ‘Akulah tuhan kalian.’ Barangsiapa berkata, ‘Engkau adalah tuhanku, ‘ maka ia telah terkena fitnahnya. Dan siapa yang mengatakan, ‘Allahlah tuhanku, ‘ hingga ajal menjemputnya, maka ia telah terlindungi dari fitnah Dajjal, dan tidak ada lagi fitnah maupun siksanya (Dajjal) terhadap dia. Dajjal tinggal di bumi sampai batas waktu yang dikehendaki Allah. Kemudian, datanglah Isa bin Maryam ‘Alaihima Salam dari arah barat seraya membenarkan Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan mengikuti agamanya. Lalu Isa membunuh Dajjal. Maka saat itulah hari Kiamat akan tiba.” (Hadits No. 19292)
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ مِنْ بَعْدِكُمْ أَوْ إِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ الْكَذَّابَ الْمُضِلَّ وَإِنَّ رَأْسَهُ مِنْ وَرَائِهِ حُبُكٌ حُبُكٌ وَإِنَّهُ سَيَقُولُ أَنَا رَبُّكُمْ فَمَنْ قَالَ كَذَبْتَ لَسْتَ رَبَّنَا وَلَكِنَّ اللَّهَ رَبُّنَا وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْهِ أَنَبْنَا وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْكَ قَالَ فَلَا سَبِيلَ لَهُ عَلَيْهِ
Telah menceritakan kepada kami [Isma’il] Telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [seorang sahabat] Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sepeninggal kalian atau dibelakang kalian ada orang yang sangat pendusta dan menyesatkan, rambutnya ikal dan ia akan berkata, ‘Aku Rabb kalian.’ Barangsiapa yang berkata, ‘Kau dusta, kau bukan Rabb kami tapi Allah Rabb kami, padaNya kami bertawakal dan kepadaNya kami kembali, kami berlindung kepada Allah darimu’, maka (Dajjal) tidak bisa menguasainya.” (Hadits No. 22389)
حَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا الْأَسْوَدُ بْنُ قَيْسٍ حَدَّثَنَا ثَعْلَبَةُ بْنُ عَبَّادٍ الْعَبْدِيُّ مِنْ أَهْلِ الْبَصْرَةِ قَالَ شَهِدْتُ يَوْمًا خُطْبَةً لِسَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ فَذَكَرَ فِي خُطْبَتِهِ حَدِيثًا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ بَيْنَا أَنَا وَغُلَامٌ مِنْ الْأَنْصَارِ نَرْمِي فِي غَرَضَيْنِ لَنَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا كَانَتْ الشَّمْسُ قِيدَ رُمْحَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةٍ فِي عَيْنِ النَّاظِرِ اسْوَدَّتْ حَتَّى آضَتْ كَأَنَّهَا تَنُّومَةٌ قَالَ فَقَالَ أَحَدُنَا لِصَاحِبِهِ انْطَلِقْ بِنَا إِلَى الْمَسْجِدِ فَوَاللَّهِ لَيُحْدِثَنَّ شَأْنُ هَذِهِ الشَّمْسِ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أُمَّتِهِ حَدَثًا قَالَ فَدَفَعْنَا إِلَى الْمَسْجِدِ فَإِذَا هُوَ بَارِزٌ قَالَ وَوَافَقْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ خَرَجَ إِلَى النَّاسِ فَاسْتَقْدَمَ فَقَامَ بِنَا كَأَطْوَلِ مَا قَامَ بِنَا فِي صَلَاةٍ قَطُّ لَا نَسْمَعُ لَهُ صَوْتًا ثُمَّ رَكَعَ كَأَطْوَلِ مَا رَكَعَ بِنَا فِي صَلَاةٍ قَطُّ لَا نَسْمَعُ لَهُ صَوْتًا ثُمَّ فَعَلَ فِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ مِثْلَ ذَلِكَ فَوَافَقَ تَجَلِّيَ الشَّمْسِ جُلُوسُهُ فِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ قَالَ زُهَيْرٌ حَسِبْتُهُ قَالَ فَسَلَّمَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَشَهِدَ أَنَّهُ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ ثُمَّ قَالَ أَيُّهَا النَّاسُ أَنْشُدُكُمْ بِاللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ أَنِّي قَصَّرْتُ عَنْ شَيْءٍ مِنْ تَبْلِيغِ رِسَالَاتِ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ لَمَا أَخْبَرْتُمُونِي ذَاكَ فَبَلَّغْتُ رِسَالَاتِ رَبِّي كَمَا يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُبَلَّغَ وَإِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ أَنِّي بَلَّغْتُ رِسَالَاتِ رَبِّي لَمَا أَخْبَرْتُمُونِي ذَاكَ قَالَ فَقَامَ رِجَالٌ فَقَالُوا نَشْهَدُ أَنَّكَ قَدْ بَلَّغْتَ رِسَالَاتِ رَبِّكَ وَنَصَحْتَ لِأُمَّتِكَ وَقَضَيْتَ الَّذِي عَلَيْكَ ثُمَّ سَكَتُوا ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ رِجَالًا يَزْعُمُونَ أَنَّ كُسُوفَ هَذِهِ الشَّمْسِ وَكُسُوفَ هَذَا الْقَمَرِ وَزَوَالَ هَذِهِ النُّجُومِ عَنْ مَطَالِعِهَا لِمَوْتِ رِجَالٍ عُظَمَاءَ مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ وَإِنَّهُمْ قَدْ كَذَبُوا وَلَكِنَّهَا آيَاتٌ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَعْتَبِرُ بِهَا عِبَادُهُ فَيَنْظُرُ مَنْ يُحْدِثُ لَهُ مِنْهُمْ تَوْبَةً وَايْمُ اللَّهِ لَقَدْ رَأَيْتُ مُنْذُ قُمْتُ أُصَلِّي مَا أَنْتُمْ لَاقُونَ فِي أَمْرِ دُنْيَاكُمْ وَآخِرَتِكُمْ وَإِنَّهُ وَاللَّهِ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَخْرُجَ ثَلَاثُونَ كَذَّابًا آخِرُهُمْ الْأَعْوَرُ الدَّجَّالُ مَمْسُوحُ الْعَيْنِ الْيُسْرَى كَأَنَّهَا عَيْنُ أَبِي يَحْيَى لِشَيْخٍ حِينَئِذٍ مِنْ الْأَنْصَارِ بَيْنَهُ وَبَيْنَ حُجْرَةِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهَا وَإِنَّهَا مَتَى يَخْرُجُ أَوْ قَالَ مَتَى مَا يَخْرُجُ فَإِنَّهُ سَوْفَ يَزْعُمُ أَنَّهُ اللَّهُ فَمَنْ آمَنَ بِهِ وَصَدَّقَهُ وَاتَّبَعَهُ لَمْ يَنْفَعْهُ صَالِحٌ مِنْ عَمَلِهِ سَلَفَ وَمَنْ كَفَرَ بِهِ وَكَذَّبَهُ لَمْ يُعَاقَبْ بِشَيْءٍ مِنْ عَمَلِهِ وَقَالَ حَسَنٌ الْأَشْيَبُ بِسَيِّئٍ مِنْ عَمَلِهِ سَلَفَ وَإِنَّهُ سَيَظْهَرُ أَوْ قَالَ سَوْفَ يَظْهَرُ عَلَى الْأَرْضِ كُلِّهَا إِلَّا الْحَرَمَ وَبَيْتَ الْمَقْدِسِ وَإِنَّهُ يَحْصُرُ الْمُؤْمِنِينَ فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَيُزَلْزَلُونَ زِلْزَالًا شَدِيدًا ثُمَّ يُهْلِكُهُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَجُنُودَهُ حَتَّى إِنَّ جِذْمَ الْحَائِطِ أَوْ قَالَ أَصْلَ الْحَائِطِ وَقَالَ حَسَنٌ الْأَشْيَبُ وَأَصْلَ الشَّجَرَةِ لَيُنَادِي أَوْ قَالَ يَقُولُ يَا مُؤْمِنُ أَوْ قَالَ يَا مُسْلِمُ هَذَا يَهُودِيٌّ أَوْ قَالَ هَذَا كَافِرٌ تَعَالَ فَاقْتُلْهُ قَالَ وَلَنْ يَكُونَ ذَلِكَ كَذَلِكَ حَتَّى تَرَوْا أُمُورًا يَتَفَاقَمُ شَأْنُهَا فِي أَنْفُسِكُمْ وَتَسَاءَلُونَ بَيْنَكُمْ هَلْ كَانَ نَبِيُّكُمْ ذَكَرَ لَكُمْ مِنْهَا ذِكْرًا وَحَتَّى تَزُولَ جِبَالٌ عَلَى مَرَاتِبِهَا ثُمَّ عَلَى أَثَرِ ذَلِكَ الْقَبْضُ قَالَ ثُمَّ شَهِدْتُ خُطْبَةً لِسَمُرَةَ ذَكَرَ فِيهَا هَذَا الْحَدِيثَ فَمَا قَدَّمَ كَلِمَةً وَلَا أَخَّرَهَا عَنْ مَوْضِعِهَا
Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil], telah menceritakan kepada kami [Zuhair], telah menceritakan kepada kami [Al `Aswad bin Qais] dari [Tsa’labah bin ‘Abbad Al ‘Abdi] dari penduduk Bashrah, ia berkata: Suatu hari aku menyaksikan khutbah [Samurah bin Jundub], (dalam khutbahnya) ia menyebutkan hadis dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ‘Pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, aku dan seorang anak dari Anshar biasa (belajar) melempar ke sasaran (target). Di saat matahari setinggi dua atau tiga tombak menurut pandangan mata, ia menjadi gelap hingga seperti pohon Tannumah (pohon yang hitam), ia berkata; ‘Salah seorang diantara kami mengatakan pada temannya; pergilah ke Masjid, sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam akan menceritakan suatu kejadian berkenaan dengan keadaan matahari ini pada pada umatnya, lalu kami beranjak menuju masjid dan kami mendapatkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika beliau tengah keluar menemui orang-orang, beliau berdiri untuk shalat mengimami kami dan kami tidak pernah mendapati beliau lama berdiri selama shalat ini, dan tidak pula mendengar suaranya, lalu beliau ruku hingga lama tidak sebagaimana yang kita dapatkan selama ini, dan kami tidak mendengar suara beliau sedikitpun. Lalu beliau melakukannya di raka’at yang kedua seperti itu juga, dan bertepatan matahari muncul seperti semula ketika beliau selesai dan duduk di raka’at kedua.
[Zuhair] berkata; ‘Aku mengira Samurah berkata; ‘Lalu beliau memuji Allah dan bersaksi bahwa beliau adalah hamba dan utusan-Nya seraya bersabda: ‘Wahai sekalian manusia, aku serukan kalian mengingat Allah, kalian tahu bahwa aku telah menerangkan sesuatu dari risalah Rabb-ku Azza Wa Jalla, ketika kalian mengabariku tentang itu lalu aku sampaikan risalah-risalah Rabb-ku sebagaimana mestinya, Apakah kalian tahu bila aku telah menerangkan risalah-risalah Rabb-ku ketika kalian mengabariku tentang itu?Samurah melanjutkan; lalu beberapa orang berdiri dan berkata; ‘Kami menyaksikan bahwa engkau telah menyampaikannya, dan engkau telah menasehati umatmu serta telah menyelesaikan semua yang ada padamu.
Lalu mereka diam dan beliau melanjutkan sabdanya; ‘Amma ba’du, sungguh diantara kalian ada yang menyangka bila gerhana matahari, gerhana bulan dan hilangnya bintang-bintang dari peredarannya pertanda meninggalnya seorang pembesar atau tokoh di muka bumi, Sungguh mereka telah berdusta, sungguh gerhana ini adalah tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah Tabaraka Wa Ta’ala agar para hamba mengambil pelajaran darinya, hingga kejadian itu menjadikan mereka kembali dan bertaubat pada Allah, dan aku melihat sedari aku berdiri untuk shalat ini, tiada seorang pun dari kalian yang menyebutkan urusan dunia dan akhirat kalian, demi Allah, tidak akan terjadi kiamat hingga munculah tiga puluh pendusta dan yang paling terakhir di antara mereka adalah si juling Dajjal, yang tertutup mata kirinya seperti matanya Abu Yahya, -yaitu orang tua dari Anshar yang dekat dengan rumah ‘Aisyah radliallahu ‘anha- manakala ia keluar, -atau berkata; tatkala ia keluar- maka orang-orang akan menganggapnya bahwa ia adalah Allah, siapa saja yang beriman dan percaya dan mengikutinya, maka tiada akan bermanfaat sedikitpun amal baiknya yang telah ia lakukan. Dan siapa saja yang ingkar dan mendustakannya, niscaya tiada membahayakan amalnya dengan sesuatu pun. [Hasan Al `Asy-yab] berkata, ‘memperburuk amalan yang telah ia lakukan- sungguh ia akan muncul dan menjelajahi seluruh bumi kecuali tanah haram dan Baitul Maqdis, ia akan mengepung kaum mukminin di baitul Maqdis dan berbuat kerusakan yang sangat dahsyat hingga Allah Tabaraka wa Ta’ala membinasakannya bersama pasukannya, sehingga akar pohon, Hasan Al `Asy-yab berkata; ‘batang pohon’, berseru -atau mengatakan-; “Wahai mukmin atau wahai muslim, ‘ini orang Yahudi, atau berkata; ‘ini orang kafir, kemarilah dan bunuhlah ia!.’ Dan tidak akan terjadi hal itu hingga kalian melihat perkara yang amat berbahaya dalam diri kalian, sementara kalian akan saling menanyakan diantara kalian bilakah nabi kalian menyebutkannya pada kalian, hingga gunung-gunung diangkat dari tempatnya. Tsa’labah berkata; ‘Kemudian aku menyaksikan khutbah Samurah menyebutkan hadis ini, tanpa ada kata yang mendahului atau tertinggal.’ (Hadits No. 19318)
حَدَّثَنَا حَمَّادٌ قَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا وَمُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ الْمَسِيحَ قَالَ ابْنُ بِشْرٍ فِي حَدِيثِهِ وَذَكَرَ الدَّجَّالَ بَيْنَ ظَهْرَانَيْ النَّاسِ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَيْسَ بِأَعْوَرَ أَلَا وَإِنَّ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ أَعْوَرُ عَيْنِ الْيُمْنَى كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ
Telah menceritakan kepada kami [Hammad], [Ubaidullah] berkata; Telah mengabarkan kepada kami dan [Muhammad bin Bisyr] berkata; Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] dari [Nafi’] dari [Ibnu Umar], bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menyebut-nyebut Al Masih. Ibnu Bisyr menyebutkan dalam hadisnya, “Dan menyebutkan tentang kedatangan Dajjal di tengah-tengah manusia seraya bersabda: “Sesungguhnya Allah Tabaaraka Wa Ta’ala tidak buta sebelah mata-Nya, ketahuilah sesungguhnya Al Masih Ad Dajjal itu buta mata sebelah kanannya, dan matanya seperti buah anggur yang tersembul.” (Hadits No. 4710)
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ قَالَ قَالَ الزُّهْرِيُّ وَأَخْبَرَنِي عُمَرُ بْنُ ثَابِتٍ الْأَنْصَارِيُّ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ بَعْضُ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَوْمَئِذٍ لِلنَّاسِ وَهُوَ يُحَذِّرُهُمْ فِتْنَةَ الدَّجَّالِ تَعْلَمُونَ أَنَّهُ لَنْ يَرَى أَحَدٌ مِنْكُمْ رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ حَتَّى يَمُوتَ وَإِنَّهُ مَكْتُوبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ كَافِرٌ يَقْرَؤُهُ مَنْ كَرِهَ عَمَلَهُ
Telah bercerita kepada kami [‘Abdur Razzaq] telah mengkhabarkan kepada kami [Ma’mar] berkata [Az Zuhri] dan telah mengkhabarkan kepadaku [‘Umar bin Tsabit Al Anshari] bahwa [seorang sahabat nabi shallallahu ‘alaihi wasallam] memberitahunya bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda saat itu kepada orang-orang, beliau mengingatkan mereka dari Dajjal: “Kalian tahu bahwa tidaklah seorang diantara kalian melihat Rabbnya ‘azza wajalla hingga mati dan sesungguhnya diantara kedua matanya tertulis KAFIR yang bisa dibaca oleh orang yang membenci perbuatannya.” (Hadits No. 22560)
(Bersambung)